Salah satu bidang yang paling banyak diserang hoax. Misalnya, pantangan mengonsumsi makanan tertentu yang bisa berakibat fatal. Atau bahan-bahan tertentu untuk pengobatan yang diklaim ampuh, faktanya belum teruji secara klinis. Baru-baru ini kembali beredar informasi di media sosial yang menyebutkan biji avokad dapat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit ginjal. Dalam informasi tersebut bahkan dikatakan, dengan mengonsumsi biji avokad, penderita tidak perlu buru-buru cuci darah. Benarkah? Berikut penjelasan dari ahlinya.
Menurut dr Astried SpPD FINASIM, tak ada penelitian yang membenarkan hal tersebut. Spesialis penyakit dalam dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda, itu menerangkan, untuk membantu mengatasi dan merawat pasien ginjal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya, pola makan. Diet tepat, tutur dia, membuat pasien penyakit ginjal bisa menghindari risiko terjadinya komplikasi.
Pada pasien dengan penyakit ginjal, yakni fungsi ginjalnya sudah menurun, sebaiknya menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi. "Benar-benar batasi juga pemakaian natrium, sodium atau garam dapur dan MSG," tuturnya. Gangguan ini juga perlu diwaspadai olah mereka yang menderita diabetes alias kencing manis. Jika Anda tak mengontrol gula darah, dampaknya fungsi kerja ginjal menurun, bahkan tidak bekerja lagi.
Ginjal, sepasang organ dalam tubuh ini berfungsi sebagai filter kotoran atau racun dalam tubuh. Ketika ginjal terganggu, fungsi kerjanya mengelola racun tubuh pun terganggu. Gawatnya, sisa-sisa sampah proses metabolisme tubuh, toksin seperti urea, kreatinin, dan kelebihan cairan, akan menumpuk dalam tubuh serta membahayakan.
Menurut Astried, ginjal berfungsi memproses zat-zat yang harus dikeluarkan dari tubuh lewat pembuangan air seni. Jika ginjal terganggu, cirinya bengkak di seluruh tubuh pasien. Tekanan darah menjadi tinggi. Pasien mengalami kelelahan dan lemas berlebih. “Mual dan muntah yang hebat, dan bila semakin parah dapat menurunkan kesadaran,” papar Astried. Penyakit ginjal terbagi menjadi lima stadium. Di stadium tertentu, pasien penyakit ginjal harus menjalani cuci darah. “Untuk bertahan hidup, ginjal pasien yang sudah tidak dapat berfungsi digantikan melalui terapi cuci darah,” ujarnya.
Cuci darah ini dimaksud untuk membuang racun dalam tubuh. Demi membantu mengembalikan kualitas hidup penderita gagal ginjal. Dikatakan Astried, diabetes mellitus merupakan penyebab utama ginjal tidak berfungsi. Itu karena komplikasi dari penyakit diabetes membuat sistem metabolisme tubuh kacau. Salah satunya, berdampak berat ke ginjal. Namun, perlu diketahui komplikasi dari diabetes tidak sekadar gagal ginjal. Mereka yang terlahir dari keluarga gangguan ginjal juga berisiko sakit ginjal. “Atau ada gangguan lain dalam tubuh yang memengaruhi fungsi ginjal,” paparnya.
Selain biji avokad, beberapa pantangan yang merugikan kesehatan dibagikan dalam pesan berantai itu. Astried menyebut keseluruhannya tak bisa dipertanggungjawabkan. Kata dia, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa pantangan tersebut benar. Dia mengambil contoh tentang madu.
Ibu dua anak ini menerangkan, komposisi spesifik dari sejumlah madu bergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah penghasil madu. Namun, kandungan terbesar adalah gula. Bahkan, madu dianggap berfungsi sebagai antioksidan yang berguna bagi tubuh, “(Madu) Aman dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Sebab, apapun yang berlebihan akan merugikan kesehatan,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar