mengeluarkan urine dari dalam tubuh merupakan aktivitas yang wajar dilakukan orang. Saking wajarnya, kerap kali seseorang tidak lagi memperhatikan urinenya. Padahal urine bisa menjadi cermin kesehatan. Nah, seperti apakah urine yang normal?
"Kalau urine normal itu jernih tapi ya tergantung pola minumnya dia sih. Semakin sedikit dia minum, semakin pekat warnanya. Kan sering kita lihat ya kalau pagi-pagi setelah bangun tidur, air kencing warnanya jadi kuning karena pas tidur kita tidak banyak minum. Nanti makin siang, karena sudah banyak minum, warnanya bisa jadi kuning jernih," papar dr Harrina Erlianti Rahardjoo, SpU, PhD, staf Departemen Urologi FKUI/RSCM, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (1/10/2014).
dr Harina menambahkan urine merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat kesehatan tubuh. Jika warna urine kuning keruh, bisa jadi ada infeksi di kandung kemih. Jika urine berpasir, bisa jadi karena batu. Sedangkan urine yang berwarna merah bisa menjadi indikasi adanya infeksi, batu, bahkan tumor.
"Makanya kalau urine warnanya sudah merah pasien sudah harus dibawa ke dokter. Kalau pada wanita sendiri, kencing warna merah disertai anyang-anyangan kemungkinan dia ada infeksi di kandung kemihnya," sambung dr Harina.
Lantas bagaimana dengan orang yang banyak mengonsumsi air putih, apakah bisa memberikan efek langsung pada komposisi urine? "Kalau air putih iya bisa, tapi bukan itu juga faktor yang menentukan komposisi urine," ucap dr Harina.
Komposisi urine bisa menunjukkan seseorang terkena infeksi kandung kemih atau tidak. Perempuan berisiko mengalami infeksi kandung kemih karena posisi anus dan vagina berdekatan. Jadi cara membersihkan anus dan vagina usai membuang kotoran yang tidak baik bisa mengakibatkan banyak kuman bersemayam. Nah, akibatnya kemungkinan terjadinya infeksi pun tinggi.
"Usia juga berpengaruh. Cara membersihkan juga bisa berpengaruh. Kalau pada wanita cara membersihkannya harusnya dari depan ke belakang, eh tapi malah banyak yang dari belakang ke depan dan dilakukan berulang-ulang. Ini justru bikin kuman makin masuk," tuturnya
"Kalau air putih itu ibaratnya gini ya, kan kalau air menggenang banyak kumannya jadi air harus mengalir. Nah sama kaya kita minum air putih, dengan minum air putih jadi kuman yang terkontaminasi dari anus bisa luruh saat kencing," imbuh dr Harina.
Dihubungi terpisah, dr Ayodia Soebadhi, SpU dari RSUD Dr Soetomo menerangkan urine yang normal dapat bervariasi untuk setiap orang. Umumnya urine berwarna jernih atau kekuningan. Urine sendiri dibuat dari penyaringan darah yang kemudian dilakukan penambahan, pengurangan, atau penukaran oleh sistem ginjal.
Lantas zat apa saja yang ada di urine? "Zat yang harus dibuang oleh tubuh, misal asam dan racun," ucap dokter yang akrab disapa dr Yodi ini.
Selain itu zat yang mungkin diperlukan tubuh tetapi ikut terfiltrasi oleh ginjal seperti gula, protein, dan kalsium juga mungkin keluar bersama urine. Demikian pula zat yang didapat dari luar, misalnya zat warna pada makanan, pun bisa keluar bersama urine.
Urine bisa menjadi pertanda gejala penyakit apabila warnanya merah akibat adanya darah. Tanda lainnya bila urine berwarna cokelat seperti teh, yang terjadi akibat pembuangan bilirubin. Selain itu perhatikan pula jika urine berwarna cokelat kehitaman seperti minuman soda. Hal ini bisa terjadi akibat kerusakan otot sehingga pigmen myoglobin dalam otot dibuang dalam urine.
SEMOGA BERMANFAAT
0 komentar:
Posting Komentar